Laptop yang lemot memang menjengkelkan, apalagi jika kita sedang butuh untuk menyelesaikan pekerjaan penting. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan laptop menjadi lambat, salah satunya adalah kondisi hardware. Penting untuk melakukan pemeliharaan hardware secara rutin agar laptop tetap dalam kondisi prima dan kinerjanya tidak menurun.
Laptop bisa menjadi lemot karena berbagai alasan. Penggunaan yang terus-menerus tanpa perawatan, software yang berat, atau kondisi Hardware yang sudah usang bisa menjadi penyebab utama. Mari untuk itu, artikel ini akan membahas mengenai faktor-faktor hardware yang sering kali luput dari perhatian kita.
1. Mengganti Storage
Pada umumnya laptop keluaran tahun 2018 masih menggunakan storage dengan type HDD (Hard disk Drive). HDD menggunakan head bergerak yang membaca dan menulis data ke piringan yang berputar atau disk. HDD adalah perangkat mekanis dengan banyak bagian yang bergerak dan lebih rentan terhadap kesalahan dan kegagalan mekanis karena kondisi lingkungan seperti panas, dingin, goncangan, dan getaran.
Pada intinya HDD menggunakan sistem mekanik untuk access datanya, dan tentunya kecepatan transfer datanya relative lebih rendah yaitu 524 Mbps dengan 7200rpm. Artinya putaran piringan kecepatannya 7200 per detik dan kecepatan transfer datanya 524 Mega byte per detik.
Ganti Dengan SSD
Untuk solusi kecepatan transfer tersebut, ada beberapa alternatif. Antara lain : dengan media SSD (single State Drive) mempunyai kemampuan dari 600 Mbps sampai dengan 7000 Mbps. Kita bisa menyesuaikan hardware dari laptop kita.
Kecepatan transfer SSD bisa bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis SSD, antarmuka yang digunakan (seperti SATA atau PCIe), dan kondisi sistem secara keseluruhan. Namun, SSD cenderung jauh lebih cepat daripada hard disk drive (HDD) tradisional dalam hal kecepatan transfer data. Berikut adalah perkiraan kecepatan transfer yang umum terjadi:
-
SATA SSD
SSD yang terhubung melalui antarmuka SATA biasanya memiliki kecepatan transfer maksimum sekitar 600 MB/s hingga 700 MB/s, tergantung pada generasi SATA yang digunakan.
-
NVMe SSD
SSD yang menggunakan antarmuka NVMe (Non-Volatile Memory Express) biasanya jauh lebih cepat daripada SSD SATA. Mereka dapat mencapai kecepatan transfer 3000 MBps atau 3 Gbps terutama dalam aplikasi yang memanfaatkan kecepatan baca/tulis tinggi, seperti pemrosesan video atau rendering.
-
M.2 SSD
SSD M.2 biasanya terhubung melalui antarmuka PCIe dan dapat mencapai kecepatan transfer 7 GBps, tergantung pada jenis PCIe yang digunakan dan kapabilitas SSD itu sendiri.
2. Menambah RAM (Random Acces Memory)
RAM (Random Access Memory) adalah memory yang berfungsi untuk menyimpan data namun bersifat sementara selama ada arus yang mengalirinya. Serta ada satu lagi yang bernama ROM (Read Only Memory) adalah memory yang hampir sama fungsinya tapi berbeda dari sifatnya, ROM akan tetap menyimpan data walaupun tidak ada arus yang mengalirinya, dan difungsikan untuk tugas yang rutin, bisa dilihat saat laptop booting. Ada serangkaian task /pekerjaan yang selalu baku.
Hal Penting yang Harus Diperhatikan Sebelum Menambah RAM
Sebelum kita ingin meningkatkan RAM, perlu diketahui terlebih dahulu beberapa informasi mengenai laptop, contohnya:
-
Pastikan Slot RAM Tidak Permanen Serta Ada Slot Kosong
Dalam menambah RAM, pastikan cek terlebih dahulu apakah RAM laptop yang dimiliki disolder permanen atau tidak. Pasalnya, beberapa pabrikan baru mulai getol menyolder RAM secara permanen. Hal ini, berkaitan dengan sistem marketing untuk menuntun konsumen membeli laptop lebih mahal dengan fasilitas RAM yang upgradable. Jika slot RAM disolder, sudah dipastikan Anda tidak bisa menambah dan menggantinya sendiri jika mengalami kerusakan. Namun, bila terdapat dua slot dan hanya ada satu slot yang disolder, Anda masih bisa menambah RAM laptop.
-
Pastikan Kapasitasnya
Kapasitas RAM sangat penting sehingga pemilik harus mengetahui besar kapasitas RAM pada laptopnya. Guna mengetahui berapa besar RAM yang tersedia, Anda bisa lihat salah satu RAM yang sudah terpasang. Rata-rata RAM bawaan pabrik memiliki ukuran minimal 4 GB hingga 8 GB. Bila hendak menambah RAM laptop sendiri, pastikan yang akan dipasang nantinya memiliki ukuran sama. Hindari mengisi dengan yang ukurannya berbeda karena akan mempengaruhi performa laptopnya.
-
Pastikan Jenisnya
Agar menambah RAM laptop berjalan smooth, ada baiknya untuk melihat jenis RAM agar tidak salah beli. Di luar sana, RAM juga sangat bervariasi tergantung dari brand dan tahun pembuatan dari laptop itu sendiri. Umumnya, laptop buatan sebelum 2019 memakai jenis RAM DDR3, hingga DDR2. Bahkan ada yang masih memakai DDR1 untuk laptop yang lebih tua. Untuk laptop keluaran baru, kebanyakan sudah memakai RAM DDR4.
-
Transfer Rate
Tidak kalah penting selain slot, kapasitas, dan jenis, transfer rate juga wajib diketahui sebelum menambah RAM laptop. Hal ini, berpengaruh terhadap performa perangkat. Semakin tinggi transfer rate-nya, semakin cepat pula RAM tersebut bekerja Perlu diketahui, rata-rata laptop di pasaran memiliki transfer rate bervariasi. Biasanya diberi kode PC di bagian depannya. Misalnya PC 12800, PC 10600, dan PC 5600.
-
Pilih Merek Sejenis
Terkait brand, sebenarnya bukan keharusan apakah harus memakai yang sama saat upgrade RAM. Bila tetap ingin memakai merek yang berbeda, usahakan kapasitas, jenis, dan transfer rate-nya sama. Supaya tidak bingung, cara amannya adalah membeli dari brand yang sama saja.
-
Upgrade RAM dengan Virtual Memory
Apabila tidak ingin menambah RAM fisik atau Hardware, Anda bisa mengakali upgrade RAM laptop dengan bantuan software bawaan Windows seperti Virtual Memory. Untuk memorinya sendiri, biasanya mengambil dari hardisk. Namun perlu diingat, memakai virtual memory tentu akan memangkas kapasitas Harddisk. Berikut untuk langkah-langkahnya:
1. Klik kanan start menu > Windows Explorer.
2. Klik kanan pada My Computer > Properties.
3. Pilih opsi Advance System Settings > Advanced > Settings di kategori Performances > klik tab Advance dan pilih tombol Change.
4. Hilangkan ceklis pada Automatically manage paging file size for all drivers.
5. Selanjutnya, pilih partisi yang akan dipakai untuk virtual memory, Misalnya 4GB sebagai initial size dan 8 GB untuk maximum size. Klik tombol Ok.
6. Restart laptop untuk melihat perubahannya.
Mau Ganti Laptop Namun Dana Kurang? Gadai Hartadinata Abadi Bisa Kasih Solusi!
Pemeliharaan hardware secara rutin adalah kunci untuk menjaga kinerja laptop tetap optimal. Dengan mengikuti tips dan trik yang telah dijelaskan, Anda bisa memperpanjang umur laptop dan menghindari masalah kinerja yang sering mengganggu. Mulai dari menambah RAM, mengganti HDD dengan SSD, hingga membersihkan debu dan kotoran.
Namun, jika sudah tidak kuat dan ingin segera mengganti laptop, akan tetapi mempunyai dana terbatas? langsung saja gadaikan laptop yang lemot Anda di Gadai Hartadinata Abadi. tentunya menawarkan taksiran tinggi dengan biaya sewa yang murah serta proses pencairan yang kilat.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Gadai Hartadinata Abadi, silahkan menghubungi langsung Call Center di nomor 0816-600-778. Atau, bila ingin datang langsung ke unit cabang terdekat, silahkan tekan tombol dibawah ini: